LintasFakta.info – Air Liur Berlebihan Ketahui Penyebab Kondisi ini sebenarnya tidak selalu berbahaya, tetapi jika berlangsung dalam jangka panjang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, memengaruhi kemampuan berbicara, bahkan menurunkan rasa percaya diri.
Kondisi ini bisa bersifat sementara (akut) atau jangka panjang (kronis), dan dapat mengindikasikan masalah kesehatan yang mendasarinya.
Penyebab Air Liur Berlebihan
- Penyebab Fisiologis (Normal)
- Kehamilan: Terutama pada trimester pertama, perubahan hormon dapat merangsang produksi air liur. Kondisi ini sering disebut ptyalism gravidarum.
- Melihat atau Mencium Makanan Lezat: Respon alami tubuh untuk mempersiapkan pencernaan (“liur menetes”).
- Usia Bayi dan Anak-anak: Produksi air liur berlebih adalah hal normal saat bayi tumbuh gigi (umur 3-6 bulan hingga 2 tahun). Mereka belum sepenuhnya memiliki kemampuan menelan yang baik.
- Penyebab Akibat Kondisi Mulut dan Gigi
- Iritasi di Mulut: Adanya luka, sariawan, atau infeksi di rongga mulut dapat merangsang produksi liur.
- Kebersihan Mulut yang Buruk: Infeksi seperti gingivitis (radang gusi) atau tonsilitis (radang amandel) bisa menjadi pemicu.
- Penggunaan Gigi Palsu atau Kawat Gigi (Behel): Benda asing di mulut dapat menyebabkan iritasi dan peningkatan produksi liur pada masa adaptasi.
- Penyebab Akibat Gangguan Neurologis (Syaraf)
- Stroke: Dapat melumpuhkan otot-otot wajah dan tenggorokan, menyebabkan kesulitan menelan.
- Penyakit Parkinson: Memengaruhi kontrol otot, termasuk otot yang digunakan untuk menelan.
- ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis): Penyakit yang menyerang sel saraf yang mengendalikan otot volunter, termasuk menelan.
- Bell’s Palsy: Kelumpuhan saraf wajah yang dapat memengaruhi kemampuan menutup mulut dan menelan.
- Alzheimer dan Demensia Lainnya: Penderita sering lajar cara menelan atau mengelola liur..
- Penyebab Akibat Penyakit dan Infeksi Lainnya
- Refluks Asam Lambung (GERD): Iritasi asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat memicu produksi liur berlebih sebagai respon netralisasi.
- Infeksi: Seperti infeksi tenggorokan, radang amandel, atau infeksi sinus (sinusitis) yang menyebabkan post-nasal drip dan kesulitan menelan.
- Keracunan: Keracunan zat tertentu, seperti merkuri, pestisida, atau bisa binatang (misalnya, kalajengking) dapat menyebabkan produksi liur berlebihan.
Penanganan Awal dan Tips Mengatasi
- Menjaga Kebersihan Mulut: Sikat gigi secara teratur dan gunakan obat kumur.
- Banyak Minum Air Putih: Membantu menelan liur yang berlebih.
- Hindari Makanan Pemicu: Makanan yang terlalu asam atau pedas dapat merangsang produksi liur.
- Kunyah Permen Karet atau Hisap Permen Keras: Dapat merangsang menelan lebih sering (namun hati-hati jika risiko tersedak tinggi).
- Posisi Tidur yang Tepat: Tidur dengan bantal yang tinggi dapat membantu mengalirkan liur.
Kesimpulan:
Air liur berlebihan adalah kondisi yang umum dan seringkali tidak berbahaya. Namun, jika terjadi terus-menerus dan disertai gejala lain, itu bisa menjadi tanda kondisi medis yang lebih serius, terutama yang berkaitan dengan sistem saraf.