Dari Meja Strategi ke Ruang Seorang Juara
LintasFakta.Info – Langit sore memantulkan cahaya oranye di gedung kaca Mahendra Tower. Dari lantai tertinggi, Adrian Mahendra menatap kota yang sibuk, sementara pikirannya melayang ke masa lalu. Dulu, sebelum menjadi CEO perusahaan teknologi terbesar di Asia Tenggara, Adrian hidup di dunia yang sama sekali berbeda — dunia kompetisi strategi daring yang menegangkan.
Sebagai pemain legendaris, Adrian menguasai gim strategi kartu digital yang terkenal di seluruh Asia. Ia menaklukkan setiap lawan, menggertak dengan percaya diri, dan menyusun langkah brilian di setiap ronde. Namun, setelah kehilangan kontak dengan keluarganya dua puluh tahun lalu, Adrian meninggalkan semua itu. Ia memilih membangun kerajaan bisnis, mengganti meja gim dengan ruang rapat, dan kartu strategi dengan rencana investasi.
Namun, masa lalu tidak pernah benar-benar pergi. Kadang, ia hanya menunggu waktu untuk kembali.
Pertemuan yang Mengubah Seorang Juara
Suatu hari, Adrian menerima undangan ke turnamen amal gim digital bertema Legends Return. Acara itu mempertemukan para pemain muda berbakat dari seluruh negeri. Di antara ratusan peserta, satu nama menarik perhatian Adrian: Dira Alvaro, pemain muda dengan gaya bermain tak biasa.
Saat pertandingan dimulai, Adrian terdiam di kursinya, terpaku pada cara Dira mengatur tempo dan membaca lawan. Ia tidak hanya bermain cepat, tapi juga berpikir dua langkah ke depan, seperti menari di atas logika lawannya.
Gerak tangannya, tatapan matanya, bahkan caranya menunggu momen tepat untuk menyerang — semuanya terasa begitu familiar.
“Itu… gaya mainku dulu,” pikir Adrian pelan.
Ronde demi ronde, Dira mengalahkan setiap lawan dengan tenang, hingga akhirnya menjadi juara turnamen malam itu. Sorak penonton memenuhi ruangan, sementara Adrian menatap layar skor dengan mata yang bergetar antara kagum dan haru.
Koneksi yang Tak Disadari Seorang Juara
Usai acara, Adrian menghampiri Dira di belakang panggung.
“Kau luar biasa,” ucapnya ramah. “Dari mana kau belajar strategi seperti itu?”
Dira tersenyum kecil dan menjawab santai,
“Entahlah, Pak. Sejak kecil saya suka membaca pola orang. Kadang rasanya seperti ada suara di kepala yang membimbing langkah saya.”
Adrian tertawa pelan, mencoba menyembunyikan gejolak emosinya.
Malam itu, ia tak bisa berhenti memikirkan pemuda itu. Ada sesuatu di dalam dirinya yang berbisik, sesuatu yang berkata bahwa hubungan mereka tidak sekadar kebetulan.
Beberapa hari kemudian, Adrian menghubungi Dira kembali, menawarkan posisi di divisi strategi digital Mahendra Corp. Dira menerima dengan penuh semangat, kagum pada sosok CEO yang bijaksana sekaligus misterius. Hari demi hari, mereka bekerja bersama dengan harmoni aneh — seolah pikiran mereka selalu berpadu tanpa perlu banyak kata.
Kembali ke Dunia yang Sama
Beberapa bulan berlalu. Adrian mengamati perkembangan Dira dengan bangga. Pemuda itu menyusun rencana, membaca situasi pasar, bahkan menghadapi tekanan seperti pemain veteran di meja gim.
Sementara itu, Dira semakin penasaran dengan masa lalu bosnya. Ia merasa setiap langkah strategi Adrian mengandung filosofi permainan yang mendalam.
Suatu malam, saat sedang menganalisis proyek baru, Dira tidak sengaja menemukan foto lama Adrian di forum komunitas gim digital. Di foto itu, Adrian memegang trofi besar dengan tulisan “Champion of Strategy League”.
“Tidak mungkin…,” bisik Dira. “Dia… sang legenda itu?”
Keesokan harinya, Dira menemui Adrian di ruang kerjanya.
“Pak, kenapa Anda tidak pernah bilang bahwa Anda dulu juara strategi?”
Adrian tersenyum lemah, lalu menjawab dengan tenang,
“Karena kadang, Nak, kemenangan terbesar bukan di meja permainan, tapi di kehidupan nyata.”
Pengakuan yang Membuka Segalanya
Beberapa minggu setelah itu, Legends Return mengumumkan kejuaraan internasional baru. Tanpa sepengetahuan Dira, Adrian mendaftar dengan nama samaran. Ia ingin melihat seberapa jauh anak muda itu bisa melangkah tanpa bimbingannya langsung.
Di babak final, Dira berhadapan dengan lawan misterius bernama A.M., yang bermain dengan pola luar biasa rumit. Setiap kali Dira mencoba menyerang, A.M. membalikkan langkahnya dengan tenang.
Namun Dira tidak menyerah. Ia mengingat setiap pelajaran yang pernah ia pelajari dari Adrian, dan dengan satu langkah penuh keberanian, ia membalikkan permainan tepat di detik terakhir.
Ketika sistem mengumumkan kemenangan, penonton bersorak keras. Dira berdiri, menatap lawannya, dan tertegun melihat siapa di balik nama samaran itu — Adrian Mahendra.
“Ayah…?” Dira berbisik, matanya membulat.
Adrian tersenyum hangat dan menjawab,
“Akhirnya, kau tahu dari mana bakatmu berasal.”
Akhir yang Baru, Bukan Akhir Cerita
Sejak hari itu, Dira tidak hanya menjadi pemain profesional, tetapi juga partner bisnis Adrian di dunia strategi digital. Bersama, mereka membangun komunitas pemain muda, berbagi pengalaman, dan menginspirasi banyak orang untuk berpikir taktis dan berani mengambil risiko.
Kini, setiap kali dunia gim online menyebut nama Mahendra, orang tahu bahwa itu bukan sekadar nama — itu simbol kecerdikan, warisan, dan hubungan darah yang tak pernah pudar.
Kesimpulan
Kisah Adrian dan Dira mengingatkan kita bahwa bakat sejati tak bisa hilang, hanya tertidur menunggu waktu untuk bangkit kembali.
Dalam hidup, setiap strategi, setiap langkah, dan setiap keputusan adalah bagian dari permainan besar bernama takdir — dan yang terpenting, selalu ada kesempatan kedua untuk menang.