Senja yang Membawa Kejutan Senja Kenikmatan
LintasFakta.Info – Rina sedang mengunci pintu toko kelontongnya ketika deru mesin motor tiba-tiba memecah kesunyian. Arga, pemuda pengantar barang berusia 23 tahun, melompat dari motornya lalu menghampiri dengan langkah percaya diri. Senyumnya yang cerah langsung menerangi ruang toko yang semakin redup. Saat Arga mengangkat karung beras, kakinya tiba-tiba terpeleset minyak. Tubuhnya yang kekar langsung terjatuh keras. Tanpa pikir panjang, Rina segera berlari menghampiri lalu menuntunnya menuju sofa di ruang belakang toko. Rina mengambil es batu lalu membungkusnya dengan handuk. Sementara itu, Arga duduk sambil memegangi pergelangan kaki yang membengkak. Ketika Rina mulai mengompres, tatapan mereka tiba-tiba bertemu dan saling mengunci.
Ledakan Perasaan Terpendam Senja Kenikmatan
Tangan Arga tiba-tiba menggenggam tangan Rina. “Sudah lama tidak ada yang merawatku seperti ini,” ujarnya dengan suara serak. Spontan, Rina membalas genggaman itu sambil jarinya membelai punggung tangan Arga.
Transisi Menuju Keintiman
Awalnya Rina ragu, namun akhirnya ia membiarkan Arga mendekatkan wajahnya. Perlahan-lahan, bibir mereka pun bertemu dalam ciuman penuh arti. Tak lama kemudian, gairah yang lama terpendam akhirnya meledak.
Arga mulai membuka kancing baju Rina satu per satu. Sebagai respons, Rina merangkul bahu kekar pemuda itu. Sementara itu, di luar jendela, senja semakin kelam seiring dengan semakin intensnya pertemuan dua tubuh ini.
Puncak dan Pelampiasan
Rina awalnya berusaha menahan gejolak dalam dirinya, namun akhirnya ia menyerah pada kenikmatan yang menghanyutkan. Begitu mencapai puncak, ia pun menangis terharu karena merasa utuh kembali setelah lima tahun kesepian.
Janji di Ujung Malam
Setelah intensitas mereda, mereka terbaring bersebelahan. Arga kemudian memecah kesunyian, “Aku ingin ini berlanjut.” Mendengar ini, Rina tersenyum lembut lalu membiarkan pemuda itu memanggilnya dengan nama depan.
Fajar di Ujung Senja
Meskipun malam telah tiba, hati Rina justru menyambut fajar baru. Ia akhirnya memahami bahwa pertemuan ini bukan akhir, melainkan awal dari babak baru kehidupan mereka berdua.