
Lintasfakta.info – Bos ChatGPT Akhirnya Mengaku soal Kejanggalan GPT-5 CEO OpenAI, Sam Altman, secara terbuka mengakui bahwa peluncuran model kecerdasan buatan terbaru, GPT-5, berjalan berantakan.
Generative Pre-trained Transformer generasi kelima atau GPT-5 merupakan “otak” baru di chatbot ChatGPT, menggantikan model AI sebelumnya seperti GPT-4 dan GPT-4o.
Namun, Sam Altman menyebut pihaknya “totally screwed up” atau benar-benar melakukan kesalahan besar dalam merilis model AI yang di sebut-sebut akan menjadi penerus ChatGPT generasi sebelumnya (GPT-4) dan memiliki kecerdasan pakar level PhD (Philosophiae Doctor, gelar setingkat doktor/ S3).
Peluncuran GPT-5 yang di lakukan pada awal Agustus lalu justru menuai kritik keras dari para pengguna. Alih-alih membawa pengalaman baru, banyak yang menilai GPT-5 terasa lebih “dingin” dan kaku dibanding GPT-4o.
Di media sosial, pengguna mengeluh model baru itu kehilangan kehangatan atau sifat bersahabat yang selama ini membuat ChatGPT terasa seperti teman berbicara, bukan sekadar chatbot AI.
“Saya pikir kami benar-benar melakukan kesalahan dalam peluncuran ini,” kata Altman dalam sebuah pertemuan makan malam bersama wartawan.
Alasan kontroversi: Peluncuran GPT-5 di anggap “total screwed up”
- Altman dengan tegas menyatakan bahwa peluncuran GPT-5 gagal di berbagai aspek. Ia mengatakan:
- “I think we totally screwed up some things on the rollout.”
Hal ini disampaikan saat makan malam dengan media termasuk The Verge ([The Tech Buzz][2], [Windows Central][3]).
Akibatnya, OpenAI harus mengembalikan GPT-4o sebagai opsi setelah pelanggan protes sistem baru terlalu kaku atau “dingin”.
Kenapa pengguna protes? “Model lama seperti teman lama”
- Banyak pengguna merasa GPT-5 kehilangan sentuhan personal yang biasa ada di GPT-4o. OpenAI kemudian menjelaskan:
- Mereka menyadari bahwa GPT-5 menjadi kurang menjadi “yes man”—tapi banyak yang membutuhkannya sebagai bentuk dukungan emosional.
- “I’ve never had anyone in my life be supportive of me. … This was great for my mental health.”
Altman menyebut pengalaman ini sebagai sesuatu yang “heartbreaking”.
Kini, GPT-4o kembali tersedia, meski dibanderol di bawah langganan ChatGPT Plus seharga \$20 per bulan.
Performa dan rasa kehilangan kehangatan
- Ada keluhan dari pengguna bahwa GPT-5 terasa “lebih bodoh” daripada GPT-4o, bahkan beberapa menyebut performanya menurun.
- Altman juga menyuarakan keprihatinannya terhadap ketergantungan emosional pengguna yang terlalu mengandalkan AI — terutama mereka yang sedang rapuh dan merasa “terbantu” oleh ChatGPT secara emosional