Lintasfakta.info – Bruno Fernandes kembali menjadi sorotan di Manchester United, bukan hanya karena penampilannya di lapangan, tetapi juga karena kekhawatirannya tentang sikap klub. Gelandang asal Portugal ini secara terbuka mengungkapkan kekhawatirannya tentang bagaimana ia dipandang di Old Trafford.
Pernyataan ini menyusul tawaran menggiurkan dari Arab Saudi musim panas lalu. Fernandes yang berusia 31 tahun merasa masa depannya di pertanyakan sebagai bagian dari potensi perombakan besar-besaran skuad.
Terlepas dari situasi ini, penampilannya di lapangan hanya menggarisbawahi satu hal: meskipun ia terus-menerus menyesuaikan peran dan posisinya, Fernandes tetap menjadi pilar permainan Manchester United.
Peran Baru di Bawah Amorim
Bruno Fernandes mengakui bahwa awalnya ia mengira klub tidak akan terlalu kecewa dengan kepergiannya. Ia mengatakan ini dalam konteks ketertarikan dari klub Arab Saudi, Al Hilal.
“Dari perspektif klub, saya berpikir, ‘Jika Anda pergi, itu bukan masalah besar bagi kami.’ Itu sedikit menyakitkan,” kata Fernandes.
“Saya merasa tidak cukup di hargai, dan klub seharusnya paling menghargai saya, meskipun saya sedang mengalami masa sulit akhir-akhir ini.”
Ia juga percaya bahwa usianya menjadi faktor dalam keputusan klub untuk melakukan perubahan. Meskipun ia menganggap dirinya sebagai bagian integral dari skuad Old Trafford
peran Fernandes lebih dari sekadar simbolisme, karena ia terus menjadi jantung serangan Manchester United.
Situasi ini di bahas langsung dengan manajer Ruben Amorim pada musim panas. Amorim menjelaskan bahwa ia tidak ingin membiarkan Fernandes pergi, tetapi malah memintanya untuk bermain lebih dalam di lini tengah sebagai bagian dari rencana taktisnya untuk musim ini.
Risiko Defensif Tak Terhindarkan
Peran baru ini membuat performa Fernandes semakin menonjol. Hasil imbang 4-4 melawan Bournemouth dengan jelas menyoroti kekuatan dan kelemahan posisinya, termasuk gol dari bola mati yang ia menangkan sendiri.
Dengan lima gol dan tujuh assist dalam 16 pertandingan Liga Premier, Fernandes tetap menjadi striker dengan skor tertinggi kedua di United setelah Bryan Mbeumo. Rekor ini bahkan menempatkannya di jalur untuk melampaui statistik musim lalu.
Namun, bermain lebih dalam juga memiliki kekurangannya. Meskipun ia telah mencatatkan 93 kali merebut bola dan terus unggul dalam menciptakan peluang dan membangun serangan, disiplin posisinya dan kerentanan pertahanannya sering membuatnya terekspos, terutama saat bermain bersama Casemiro.
Masa Depan Posisi Fernandes
Kini muncul spekulasi apakah Fernandes bisa kembali ke peran yang lebih menyerang sebagai playmaker. Amorim menjelaskan bahwa hal ini akan membutuhkan pengorbanan pemain menyerang lainnya, tetapi situasi seperti Piala Afrika dan absennya Casemiro akan membuka opsi baru.
Terlepas dari perannya, posisi Fernandes di skuad tetap tak tergantikan.
Seperti yang ia singgung dalam wawancara terakhirnya, nilai seorang pemain juga bergantung pada kemenangan gelar-gelar besar.