LintasFakta.info – Milan Kembali Mengemuka Usai Terdepak dari Coppa Italia Eliminasi AC Milan dari Coppa Italia pada babak perempat final 2024-25 setelah kalah dari Atalanta bukan sekadar kekalahan biasa—ini adalah momen di mana “penyakit lama” yang sudah mengganggu tim Merengkuh.
Berikut adalah beberapa masalah utama yang kembali mengemuka setelah eliminasi tersebut:
- Ketidakstabilan performa di laga dengan taruhan tinggi
Milan seringkali gagal menampilkan level permainan terbaik ketika menghadapi tim top atau di babak krusial kompetisi. Sejak meraih gelar juara Serie A 2021-22, tim ini telah mengalami sejumlah eliminasi dini di kompetisi penting
- Kekurangan kedalaman skuad yang memadai
Ini adalah masalah yang sudah ada sejak era juara Serie A. Ketika pemain inti mengalami cedera atau suspensi, penggantinya seringkali tidak mampu memberikan kontribusi yang setara.
Contohnya: Theo Hernandez adalah pemain kunci di sayap kiri yang memberikan overlap dan tembakan berbahaya, tapi penggantinya sampai saat ini belum bisa menggantikan perannya secara efektif.
Keterbatasan ini di perparah oleh batasan Fair Play Financial (FFP) yang membuat Milan sulit melakukan transfer besar-besaran di beberapa jendela transfer terakhir. Usaha untuk menambah kedalaman dengan pemain muda atau pemain dengan harga terjangkau belum memberikan hasil yang optimal.
- Serangan yang terlalu terprediksi
Milan masih terlalu bergantung pada pola serangan yang sama: overlap Theo Hernandez di sayap kiri, crossing ke Giroud di kotak penalti, atau serangan yang diinisiasi oleh Rafael Leao yang melaju dari sisi kiri. Lawan sudah sangat akrab dengan pola ini dan mudah menekan serangan Milan dengan sistem pertahanan yang padat.