Lintasfakta.info – Barcelona memulai musim ini dalam kondisi yang jauh dari ideal. Raksasa Spanyol itu kehilangan seorang bek tengah setelah Iñigo Martínez pergi ke Arab Saudi tanpa pengganti. Situasi ini menyebabkan pertahanan yang tidak stabil di pekan-pekan awal musim.
Situasi ini diperparah oleh cederanya Andreas Christensen yang berulang dan absennya Ronald Araujo karena masalah kesehatan mental. Akibatnya, Hansi Flick tidak pernah memiliki skuad lengkap yang tersedia untuk bek tengah sejak awal musim. Barcelona dihadapkan pada pilihan: menyelesaikan musim dengan solusi sementara atau mencari solusi internal.
Keputusan staf pelatih akhirnya terbukti menjadi titik balik. Di bawah tekanan dan tanpa pemain kidal alami di lini pertahanan tengah, Flick menempatkan Gerard Martín – bek kiri alami – bersama Pau Cubarsi. Eksperimen ini secara bertahap menunjukkan bahwa Barcelona membutuhkan solusi tersebut.
Eksperimen yang Mengubah
Martin tampil impresif di posisi barunya dalam tiga pertandingan terakhir di La Liga. Ia tampil solid melawan Athletic Bilbao dan Alavés di Barcelona. Namun, keraguan muncul ketika Flick harus memainkan Martin sebagai bek tengah melawan Atlético Madrid, lawan dengan permainan menekan yang jauh lebih tinggi.
Flick tetap mempertahankan pemain berusia 23 tahun itu. Keputusan ini terbukti tepat. Martin menunjukkan kedewasaan, ketenangan, dan disiplin – membuktikan bahwa ia mampu mengemban tanggung jawab besar di skuad Blaugrana.
Menurut laporan SPORT, Barcelona sedang mempertimbangkan untuk menunda perekrutan bek tengah baru di bursa transfer Januari karena perkembangan impresif ini. Meskipun posisi tersebut dijadwalkan untuk diperkuat pada musim panas mendatang, kebutuhan akan bala bantuan saat ini berdampak pada performa Martin.
Situasi Martin musim panas lalu agak tidak menentu. Ia menerima dua tawaran dari Liga Primer: Everton dan Wolverhampton Wanderers, keduanya siap membayar sekitar €15 juta (sekitar Rp263 miliar). Namun, sang pemain menolak tawaran tersebut dan memutuskan untuk bertahan di Camp Nou.
Barcelona bahkan menghubungi Alejandro Grimaldo sebagai alternatif untuk memperkuat posisi bek kiri jika Martin memutuskan hengkang. Namun, tak satu pun rencana tersebut terwujud. Keputusan Martin untuk bertahan kini terbukti krusial – bahkan telah mengubah rencana masa depan klub.
Harapan Baru
Martin awalnya di maksudkan sebagai pengganti Alejandro Balde di bek kiri. Namun, krisis di lini pertahanan tengah membuat Flick melihatnya sebagai opsi yang jauh lebih berharga dalam jangka pendek. Posisi bek tengah kiri kini menjadi peran utama Martin, yang memungkinkannya mendapatkan waktu bermain reguler.
Flick dan staf pelatihnya yakin bahwa Martin memiliki dua kualitas kunci yang menjadikannya ideal untuk bek tengah modern: kecepatan dan penempatan posisi yang sangat baik. Martin juga dapat menginisiasi serangan dari belakang dan menawarkan ketenangan serta akurasi umpan yang sangat di butuhkan Barcelona.
Situasi ini mengingatkan pada musim lalu ketika Flick juga berhasil menciptakan starter reguler baru karena kebutuhan. Martin kini menjadi hasil terbaru dari keputusan strategis ini. Performanya tidak hanya membuat pertahanan Barcelona lebih stabil tetapi juga mungkin menghemat uang mereka di bursa transfer Januari.