LintasFakta.info – Alasan Marcus Rashford Meredup di Manchester United Marcus Rashford pernah jadi harapan bagi Manchester United. Ketika ia meledak pada usia 18 tahun pada 2016, banyak yang percaya bahwa United telah menemukan bintang masa depan yang bisa memimpin era baru pasca-Sir Alex Ferguson.
Berikut adalah beberapa faktor kunci yang di duga menjadi penyebabnya
- Masalah Teknis & Taktik
- Ketergantungan pada Kecepatan: Rashford sering mengandalkan kecepatan dan dribel dalam transisi. Saat tim lawan bertahan rapat atau United kesulitan menciptakan ruang, pengaruhnya cenderung menurun.
- Perubahan Sistem & Peran: Pergantian pelatih (dari Solskjær, Rangnick, ten Hag) membawa perubahan sistem yang memengaruhi posisi dan perannya, kadang membuatnya kurang nyaman.
- Faktor Mental & Psikologis
- Tekanan Ekspektasi: Sebagai pemain akademi lokal yang di harapkan menjadi bintang, tekanan untuk konsisten mencetak gol dan memimpin tim sangat besar.
- Gangguan di Luar Sepak Bola: Rashford aktif dalam kampanye sosial, yang meskipun terpuji, kadang menimbulkan komentar publik tentang fokusnya. Namun, ini sering menjadi bahan perdebatan yang subjektif.
- Dinamika Tim & Lingkungan
- Ketidakstabilan Klub: United mengalami periode tidak konsisten dalam beberapa tahun terakhir, dengan banyak perubahan skuat, gaya bermain, dan masalah di balik layar. Hal ini memengaruhi performa individu pemain.
- Masalah Kolektif dalam Serangan: United sering kesulitan menciptakan peluang terorganisir, membuat penyerang seperti Rashford harus mengandalkan momen individu.
- Hubungan dengan Pelatih: Meski Erik ten Hag umumnya mendukungnya, ada spekulasi tentang disiplin (misalnya, insiden datang terlambat latihan) yang mungkin memengaruhi kepercayaan pelatih.
- Faktor Fisik
- Cedera: Rashford pernah mengalami masalah punggung dan bahu yang membutuhkan operasi, mungkin memengaruhi kondisi jangka panjang atau kebugaran konsistennya.
- Kelelahan: Sebagai pemain yang sering menjadi pilihan utama selama bertahun-tahun (dan juga bermain untuk Inggris), akumulasi kelelahan fisik dan mental bisa berdampak.
- Kritik & Ekspektasi Publik
Rashford sering menjadi sasaran kritik tajam saat performa tim buruk, terkadang di bandingkan dengan standarnya di musim 2022/2023 yang gemilang (30+ gol). Ekspektasi yang tidak realistis dapat memperburuk situasi.
Catatan Penting:
- Rashford masih menunjukkan potensi kelas dunia pada momen-momen tertentu (contoh: musim 22/23 yang produktif).
- Penurunannya juga mencerminkan masalah sistemik di Manchester United yang lebih luas, bukan hanya kesalahan individu.
Kesimpulan
Penurunan Rashford adalah kombinasi dari faktor taktis, mental, ketidakstabilan klub, dan beban ekspektasi. Pemulihannya kemungkinan membutuhkan dukungan dari pelatih, stabilitas tim, dan mungkin istirahat atau perubahan peran yang lebih strategis.