
Lintasfakta.info – Pelatih Barcelona Hansi Flick meminta Lamine Yamal melupakan duel sengitnya dengan Marc Cucurella pada laga melawan Chelsea. Ia menegaskan bahwa fokus utama kini adalah dua laga kandang beruntun menghadapi Alaves dan Atletico Madrid.
Lamine Yamal, yang baru berusia 18 tahun, kesulitan tampil menonjol saat Barcelona kalah 3-0 di Stamford Bridge. Penjaga gawang Chelsea, Robert Sanchez, bahkan mengatakan bahwa Cucurella berhasil mengantongi rekan setimnya di tim nasional.
Flick kemudian menarik Yamal pada menit ke-80 setelah performanya tidak berkembang. Keputusan tersebut membuat sang pemain muda terlihat kecewa ketika meninggalkan lapangan.
Meski begitu, Flick menilai reaksi Yamal adalah hal yang wajar untuk pemain muda yang ambisius. Ia justru menantang Yamal untuk memberikan respons terbaik dalam pekan-pekan penting yang menanti.
Flick Minta Yamal Bangkit dari Kekalahan
Ia bahkan tidak mampu keluar dari tekanan Cucurella yang tampil kuat sepanjang laga.
Ia menilai reaksi itu merupakan hal wajar bagi pemain muda yang penuh ambisi.
“Suasana hati Lamine baik,” ujar Flick dalam konferensi pers jelang laga La Liga melawan Alaves.
Saya dulu juga seorang pemain dan kadang tidak menunjukkan reaksi yang tepat, tetapi itulah emosi.” kata Flick.
Cucurella Dipuji, Yamal Diminta Fokus pada Laga Berikutnya
Flick memberikan penjelasan mengenai sulitnya Yamal menghadapi Cucurella yang tampil sangat disiplin. Ia menilai duel itu menjadi pengalaman penting bagi pemain berusia 18 tahun tersebut.
Menurut Flick, Yamal harus segera menatap laga selanjutnya dan tidak terjebak pada satu pertandingan. Ia menegaskan bahwa tantangan sesungguhnya adalah bagaimana Yamal bangkit dalam dua laga kandang mendatang.
“Bagi saya, Cucurella adalah salah satu bek kiri terbaik di dunia. Tidak mudah melawannya karena ia sangat cerdas dan kuat dalam bertahan.” kata Flick.
“Langkah berikutnya bagi Lamine adalah menunjukkan kembali bahwa pertandingan itu bukan segalanya, lupakan saja. Alaves kini yang paling penting dan ia harus memperlihatkan performa terbaiknya dan level tertingginya.” ujar Flick.
Kritik untuk Pertahanan Barcelona
Barcelona tidak hanya bermasalah pada sektor penyerangan karena pertahanannya juga mendapat kritik keras.
Kekalahan ini menempatkan Barcelona di posisi 18 klasemen Liga Champions dan memicu kritik terhadap taktik Flick. Namun, sang pelatih tetap menunjukkan keyakinan terhadap arah permainan timnya.
“Tentu saja kami semua sedang dalam suasana buruk setelah kekalahan dari Chelsea,” ujar Flick. “Kami sangat kecewa karena merasa bisa menang di sana, tetapi semuanya sudah terjadi,” kata Flick.
“Ketika kami kalah dan kebobolan tiga gol, sangat mudah bagi orang luar mengatakan kami bermain buruk.