Klub Arab Saudi menawarkan gaji £700.000 per pekan pada Bruno Fernandes
bisa saja menjadi nama besar berikutnya yang hijrah ke Liga Pro Arab Saudi. Meski hingga kini sang kapten masih setia bersama Manchester United, laporan terbaru mengungkap dua faktor besar yang membuat Setan Merah kesulitan mempertahankannya.
Pertama, tawaran gaji superfantastis yang datang dari Arab Saudi, yang nilainya jauh melebihi apa yang ia dapatkan di Old Trafford. Kedua, klausul pelepasan dalam kontraknya yang membuka celah bagi klub di luar Inggris untuk menebusnya dengan harga relatif murah.
Kombinasi keduanya menjadikan masa depan Fernandes di Manchester United kian tak menentu. Menurut laporan SportBible, Al Hilal pernah menyiapkan proposal senilai £100 juta untuk mendatangkan Fernandes.
Klub Arab Saudi itu juga menawarinya gaji £700.000 per pekan, lebih dari dua kali lipat gajinya saat ini yang berkisar £300.000 per pekan di Old Trafford. Tawaran seperti itu tentu sulit di abaikan, bahkan bagi pemain sekaliber Bruno.
Tawaran Gaji yang Sulit Di tolak
Faktor pertama yang membuat Manchester United kewalahan adalah uang. Klub-klub Arab Saudi kini menjadi kekuatan finansial baru yang mampu menggoda pemain top Eropa dengan gaji selangit.
Dalam kasus Bruno Fernandes, tawaran Al Hilal sebesar £700.000 per pekan jelas merupakan peningkatan besar dari pendapatannya di Manchester.
Meski sang pemain sempat menolak pindah pada musim panas lalu, tekanan finansial tetap terasa bagi United.
Klub masih berjuang menyeimbangkan neraca keuangan di tengah aturan Financial Fair Play, sehingga tawaran besar dari Arab Saudi bisa menjadi solusi cepat bagi pihak manajemen jika situasi ekonomi semakin ketat.
Selain tawaran gaji, kontrak Fernandes juga menyimpan masalah tersendiri. Laporan SportBible mengklaim bahwa kontrak terbaru sang gelandang mencakup klausul pelepasan senilai £56,68 juta, tetapi hanya berlaku untuk klub di luar Inggris dan harus di aktifkan dalam waktu tertentu.
Artinya, tim-tim Arab Saudi bisa menebus sang bintang dengan biaya yang relatif murah di bandingkan nilainya di pasar.
Klausul ini membuat posisi Manchester United lemah dalam negosiasi. Jika ada klub luar Inggris yang siap menebus jumlah tersebut, United nyaris tak punya ruang untuk menolak, terlebih jika sang pemain memang ingin pergi.