
Lintasfakta.info – Harry Maguire menulis bab baru dalam kisah kariernya bersama Manchester United, bukan lagi tentang kesalahan, ejekan, atau label “flop”, melainkan tentang kebangkitan dan pembuktian diri.
Dalam laga Premier League di Anfield, Minggu (19/10/2025) malam WIB, bek berusia 32 tahun itu menjadi penentu kemenangan dramatis 2-1 atas Liverpool, kemenangan liga pertama United di markas rival bebuyutannya dalam sembilan tahun terakhir.
Dengan waktu normal tersisa enam menit dan skor imbang 1-1, Maguire meloncat lebih tinggi dari barisan pertahanan Liverpool untuk menyambut umpan silang Bruno Fernandes.
Sundulan kerasnya bersarang di gawang Alisson dan memastikan tiga poin krusial untuk tim asuhan Ruben Amorim.
Dari Bek Terbuang Jadi Penentu Kemenangan
Gol ke gawang Liverpool bukan kejutan tunggal. Sejak musim lalu, Maguire telah terlibat langsung dalam enam gol penting bagi United, mayoritas di menit-menit akhir yang menentukan hasil pertandingan.
Data dari Squawka mencatat: gol penyeimbang di menit 90+1’ melawan Porto (Liga Europa), gol kemenangan di menit 90+3’ atas Leicester, hingga sundulan penentu di menit 84’ kontra Liverpool kali ini.
Sebuah penghargaan tak resmi, tapi mencerminkan perubahan citra besar seorang pemain yang sempat jadi sasaran kritik tajam.
Maguire Lewati Masa Kelam
Padahal, 15 bulan lalu situasinya jauh berbeda.
“Ini adalah kemenangan terbesar sejak saya di Manchester United. Kemenangan di Anfield, dua kemenangan beruntun, dan Maguire berperan besar di kedua ujung lapangan,” ujar Amorim usai laga.
Momentum Baru untuk MU
Kemenangan ini bisa jadi titik balik bagi United.
Maguire mungkin tak akan pernah sepenuhnya menebus harga transfer £80 juta yang sempat membuatnya jadi bek termahal di dunia.
Pesan Maguire
Usai laga, Maguire menerima penghargaan Man of the Match dan menyampaikan pesan tulus kepada fans:
“Saya mencintai klub ini. Kemenangan ini untuk para pendukung kami — mereka layak bahagia hari ini. Kami tahu selama beberapa tahun terakhir hasil melawan Liverpool tak berpihak pada kami, tapi malam ini segalanya terasa berbeda.”