Lintasfakta.info – Rasmus Hojlund kembali menemukan ketajamannya di Italia. Striker muda Denmark itu tampil tajam bersama Napoli setelah di pinjamkan oleh Manchester United pada awal musim ini.
Dalam enam laga di semua ajang, Hojlund sudah mencetak empat gol dan jadi tumpuan lini depan Partenopei. Ketajaman ini cukup kontras dengan performanya di Old Trafford musim lalu, di mana ia kesulitan mencetak gol secara konsisten.
Kebangkitan Hojlund di Napoli membuat banyak pihak menoleh lagi pada keputusan MU meminjamkannya. Napoli, yang di kenal punya gaya bermain menyerang, tampak memberi kehidupan baru bagi sang penyerang muda. Di bawah arahan Antonio Conte, Hojlund terlihat lebih percaya diri, lebih bebas, dan lebih sering menerima suplai bola berbahaya yang memungkinkannya menuntaskan peluang.
Performa gemilang ini pun memunculkan pertanyaan besar: apakah MU terlalu cepat menyerah pada Hojlund? Salah satu yang paling vokal mempertanyakan keputusan itu adalah legenda klub sendiri, Peter Schmeichel.
Tak Paham Alasan MU Lepas Hojlund
Peter Schmeichel terang-terangan mengaku heran dengan keputusan Manchester United meminjamkan Rasmus Hojlund ke Napoli. Menurutnya, striker muda itu seharusnya jadi aset penting klub, bukan justru di lepas ke tim lain. Bagi Schmeichel, apa yang terjadi di Napoli saat ini menunjukkan bahwa Hojlund sebenarnya hanya butuh kesempatan untuk berkembang dalam sistem yang tepat.
“Saya merasa perekrutan Benjamin Sesko agak aneh, karena kami sudah punya Rasmus Hojlund yang kehilangan kesempatan bermain selama dua tahun,” ujar Schmeichel di siniar BBC, Sacked in the Morning. Legenda asal Denmark itu menilai Hojlund punya potensi besar menjadi penyerang kelas dunia jika diberikan kepercayaan dan lingkungan yang mendukung.
Ia juga menyoroti bagaimana Napoli berhasil memaksimalkan kemampuan pemain muda seperti Scott McTominay yang juga direvitalisasi setelah datang dari Old Trafford. “Anda hanya perlu melihat apa yang ia lakukan di Napoli dengan Kevin De Bruyne dan Scott McTominay yang bermain bersamanya – ia mencetak banyak gol,” lanjut Schmeichel.
Hojlund Cuma Kurang Servis
Schmeichel menegaskan bahwa masalah utama Hojlund di Manchester United bukan soal kualitas atau mentalitas, melainkan kurangnya dukungan dari tim. Menurutnya, sistem permainan MU yang tidak stabil dan minim suplai bola ke depan membuat Hojlund tidak bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya.
“Kami melepasnya dengan statistik bahwa ia hanya mencetak sedikit gol musim lalu dan mendatangkan Sesko saat kami juga membeli Cunha dan Mbuemo, yang seharusnya memberikan dukungan kelas satu kepada Hojlund,” tutup Schmeichel.
Dengan performanya yang kembali bersinar di Napoli, kritik Schmeichel terasa makin relevan. Hojlund membuktikan bahwa dirinya bukan penyerang mandul. Ia hanya butuh servis yang tepat untuk jadi predator berbahaya di depan gawang.