
Lintasfakta.info – Timnas Indonesia akan menghadapi Irak pada matchday kedua Grup B Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dari sisi rekor pertemuan, duel ini menjadi ujian besar bagi skuad Garuda yang berambisi membuka lembaran baru dalam sejarah pertemuan kedua tim.
Pertandingan kontra Irak memiliki arti penting bagi langkah Indonesia di kualifikasi. Setelah takluk 2-3 dari Arab Saudi, laga di Stadion King Abdullah, Minggu (12/10) dini hari WIB, akan menjadi partai hidup-mati bagi anak asuh Patrick Kluivert.
Jika kembali menelan kekalahan, peluang Indonesia untuk menembus Piala Dunia 2026 praktis tertutup. Hasil imbang belum tentu cukup, sementara kemenangan menjadi satu-satunya cara untuk menjaga asa melaju ke babak berikutnya.
Namun, secara statistik, catatan pertemuan dengan Irak tidak berpihak pada Indonesia. Kemenangan terakhir Garuda atas Singa Mesopotamia terjadi pada 1968 atau 57 tahun silam, tepatnya di ajang Kualifikasi Olimpiade.
Tiga Laga Terakhir Berakhir Pahit
Secara teori, rekor pertemuan lama sering kali tidak lagi relevan karena kekuatan tim dapat berubah seiring waktu. Namun, dalam kasus Indonesia dan Irak, hasil tiga pertemuan terakhir tetap menjadi indikator yang patut diperhatikan.
Dalam tiga tahun terakhir, kedua tim sudah tiga kali bentrok, dua kali di Kualifikasi Piala Dunia 2026 (Putaran 3) dan sekali di Piala Asia 2023. Hasilnya, Indonesia belum mampu mencuri poin. Garuda Muda kalah dengan skor 1-5, 1-3, dan 0-2, hanya mampu mencetak dua gol ke gawang Irak.
Pertemuan terakhir terjadi pada Juni 2024. Saat itu, Indonesia sudah diperkuat pemain-pemain naturalisasi seperti Thom Haye dan Justin Hubner. Jay Idzes juga masuk dalam skuad, namun hanya duduk di bangku cadangan.
Patrick Kluivert Fokus Menatap Irak
Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menegaskan timnya akan fokus penuh menghadapi Irak. Ia ingin melupakan hasil minor saat melawan Arab Saudi, namun tetap melakukan evaluasi agar tampil lebih baik di laga penting ini.
“Dalam tiga hari ke depan, kami akan menghadapi Irak, jadi sekarang waktunya untuk menganalisis dan kembali lebih kuat melawan mereka,” ujar Kluivert.
“Pertandingan melawan Irak itu penting, itu fakta. Saya ingin menegaskan bahwa para pemain saya berjuang seperti singa,” kata pelatih asal Belanda tersebut.
Dengan motivasi tinggi dan evaluasi matang dari laga sebelumnya, Timnas Indonesia berharap bisa menulis sejarah baru, mengakhiri penantian panjang 57 tahun tanpa kemenangan atas Irak.