Inter Milan membuka musim Serie A dengan gemilang setelah melumat Torino 5-0 di San Siro. Dua pemain yang paling bersinar dalam pesta gol ini adalah…
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5327341/original/039693100_1756178488-Inter_Milan_vs_Torino-5.jpg)
Inter Milan membuka musim Serie A dengan gemilang setelah melumat Torino 5-0 di San Siro. Dua pemain yang paling bersinar dalam pesta gol ini adalah Marcus Thuram dan Petar Sucic.
Cristian Chivu pun menikmati debut manisnya sebagai pelatih Inter di kompetisi Serie A. Kemenangan telak ini menjadi sinyal bahwa Nerazzurri siap tampil dominan sejak pekan pertama.
Dilansir La Gazzetta dello Sport, Thuram dengan dua golnya dan Sucic dengan kendali permainan di lini tengah menjadi motor utama kemenangan besar ini. Performa keduanya memberi warna baru dalam skuad Inter musim ini.
Thuram Menjawab Keraguan dengan Dua Gol
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5327127/original/009215600_1756159364-AP25237729022101.jpg)
Marcus Thuram menutup musim lalu dengan performa yang kurang meyakinkan. Namun, di laga pembuka kali ini, ia langsung tampil tajam dan menjadi bintang utama kemenangan Inter.
Dua gol yang ia cetak membuat Torino benar-benar tak berdaya menghadapi tekanan Inter. Thuram seakan memberikan jawaban terbaik untuk membungkam semua keraguan.
Kehadirannya di lini depan menghadirkan ancaman nyata sejak menit awal. Thuram pun layak dianggap sebagai pemain paling menentukan dalam pesta gol kali ini.
Sucic Tampil Percaya Diri di Tengah Lapangan
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5327122/original/054177100_1756152837-AP25237697187611.jpg)
Rekrutan baru Inter, Petar Sucic, mendapatkan kesempatan tampil sejak awal karena absennya Hakan Calhanoglu. Pemain muda berusia 21 tahun itu tampil penuh percaya diri dan langsung menunjukkan kualitasnya.
Ia mencatat satu assist untuk gol kedua Thuram sekaligus menjadi pengatur serangan dari lini tengah. Dengan tenang, Sucic mampu menjaga ritme permainan dan menghubungkan antar lini.
Kontribusinya membuat Inter tetap stabil dan dominan sepanjang pertandingan. Sucic pun pantas mendapat pujian karena langsung tampil matang di panggung besar.
Sumber: La Gazzetta dello Sport, Sempre Milan